DEKLARASI PEKANBARU, 18 Oktober 2014
DEKLARASI PEKANBARU
Pekanbaru, 18 Oktober 2014
Pada tanggal 18 Oktober 2014, ASPI bekerjasama dengan Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Riau, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Pemerintah Kota Pekanbaru telah mengadakan Seminar Nasional Membangun Kota dan Wilayah yang Tangguh dan Berkelanjutan di Kampus UIR Pekanbaru. Dalam rangkaian acara ini telah dirumuskan Deklarasi Pekanbaru yang memuat pandangan dan pemahaman, serta rekomendasi dan komitmen dari peserta yang hadir terhadap upaya membangun kota dan wilayah yang tangguh dan berkelanjutan.
DEKLARASI PEKANBARU
“MEMBANGUN KOTA DAN WILAYAH YANG TANGGUH DAN BERKELANJUTAN”
Universitas Islam Riau (UIR)– Pekanbaru, 18 Oktober 2014- Merespon percepatan urbanisasi, globalisasi, yang penuh tantangan, peluang, sekaligus kompleks dan juga penuh goncangan, ketidak-pastian, serta penurunan sumber daya alam dan lingkungan, kota-kota dan wilayah di dunia dan Indonesia perlu terus memperkuat ketahanan dan keberlanjutannya. Kualitas kehidupan dan lingkungan di masa depan, akan sangat tergantung bagaimana kita dapat membangun kota dan wilayah yang tangguh dan berkelanjutan.
- Banyak kejadian goncangan dan bencana yang selama ini telah menimbulkan banyak korban, penderitaan, dan kerugian di Indonesia, termasuk persoalan ASAP di Propinsi Riau dan sekitarnya, harus segera diatasi secara komprehensif, strategis dan nyata. Diperlukan komitmen politik pemimpin nasional, daerah, dan masyarakat luas untuk segera mengambil langkah-langkah nyata, konsisten, dan terukur untuk mengatasi persoalan ASAP di Riau dan sekitarnya, termasuk memastikan landasan hukum tata ruang dan penegakan hukumnya. Persoalan ASAP di Riau dan sekitarnya memerlukan komitmen dan konsistensi pemerintah pusat karena sudah merupakan persoalan nasional dan bahkan internasional.
- Kota dan wilayah yang tangguh adalah kota dan wilayah yang mampu atau mempunyai kapasitas untuk merespon berbagai kemungkinan goncangan dan perubahan yang terjadi tanpa mengalami penderitaan dan perusakan kondisi yang parah dan lama atau kapasitas untuk memulihkan kembali setelah perubahan atau goncangan yang terjadi. Kota dan wilayah yang berkelanjutan adalah kota dan wilayah yang menjamin kepastian dan keseimbangan kehidupan tidak hanya masa kini, tetapi juga masa depan yang panjang. Ketangguhan dan keberlanjutan selayaknya satu koin dua sisi yang saling tidak dapat dipisahkan dan saling bersinergi.
- Kota dan wilayah yang tangguh dan berkelanjutan mengandung dimensi tidak saja fisik/spasial/lingkungan, tetapi juga dimensi sosial, ekonomi, dan budaya. Dari banyak faktor yang berpengaruh, kunci sukses ketangguhan dan keberlanjutan kota dan wilayah terutama terletak pada: 1) kepemimpinan dan 2) komunitasnya. Pemimpin kota dan wilayah harus mempunyai visi, komitmen, dan amanah yang jelas dan konsisten untuk membangun kota dan wilayah yang tangguh dan berkelanjutan, serta dapat menggerakkan, mendorong, dan mendukung inisiatif dan energi komunitas unttuk mewujudkannya. Komunitas juga harus sadar bahwa jaminan atas ketangguhan dan keberlanjutan mereka tidak hanya tugas pemerintah semata, tetapi kewajiban bersama.
- Tata Ruang merupakan media yang sangat strategis dan menjadi ujung tombak untuk menjamin ketangguhan dan keberlanjutan kota serta wilayah. Diperlukan peningkatan kualitas tata ruang yang menjamin pengintegrasian prinsip-prinsip ketangguhan dan keberlanjutan. Perlu dijamin ketegasan dan konsistensi dalam melaksanakan dan mengendalikan tata ruang yang telah mengintegrasikan prinsip-prinsip ketangguhan dan keberlanjutan.
- Kota dan Wilayah yang tangguh dan berkelanjutan perlu mengutamakan kaidah-kaidah penataan ruang yang mempertimbangkan pelestarian lingkungan habitat, keanekaragaman hayati, dan keberadaan ruang plasma nutfah.
- Perlu terus digali, didokumentasikan, dan dikembangkan prinsip-prinsip dan praktek-praktek kearifan lokal dan signifikansi lanskap budaya di berbagai komunitas di Indonesia yang sesungguhnya telah teruji untuk mewujudkan kehidupan dan lingkungan yang tangguh dan berkelanjutan.
- ASPI harus menjamin bahwa proses pendidikan perencanaan menghasilkan lulusan yang mempunyai wawasan dan kemampuan untuk menyusun tata ruang yang mengintegrasikan prinsip-prinsip ketangguhan dan keberlanjutan. Diperlukan inovasi kurikulum dan metoda belajar-mengajar yang lebih menjamin lulusan yang tangguh dan dapat menjawab berbagai isu ketangguhan dan keberlanjutan.
- ASPI harus mengembangkan jejaring dengan berbagai mitra, baik pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, dan komunitas untuk secara bersama menjamin pembangunan kota yang tangguh dan berkelanjutan. Anggota ASPI diharapkan menjadikan isu ketangguhan dan keberlanjutan kota dan wilayah sebagai bagian dari agenda risetnya serta mempunyai ‘laboratorium hidup’ untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip ketangguhan dan keberlanjutan dalam kehidupan nyata.
Pekanbaru, 18 Oktober 2014,
Atas nama seluruh peserta Seminar Nasional ASPI 2014, 18 Oktober 2014.
Diwakili oleh:
- Ketua ASPI : Prof. Ir. Bakti Setiawan MA., PhD.
- Wakil Rektor IV UIR: Prof.Dr.Ir. Sugeng Wiyono MT.
- Ketua Himpunan Mahasiswa Planologi (HIMPLAN) UIR: Diko Reziqo Sadri
- Sekretaris. Sustainable Urban Development Forum Indonesia (SUDFI): Penny Ariesanty, ST.
- Ketua Pelaksana (Ketua Prodi PWK UIR): Ir. Mardianto Manan, MT.